Andai aku jadi orang kaya, akan aku bantu permodalan rakyat miskin dalam usaha pengembangan ekonomi…………
Andai aku jadi pengusaha, akan aku ciptakan lapangan pekerjaan bagi saudaraku warga Desa Genengan………
Andai aku jadi kepala desa, akan aku jadikan desa ini lebih maju atas kehendak rakayatku………
Ungkapan di atas menandakan bahwa situasi Dusun Genengan Desa Jerukgulung Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri, masih perlu pemikiran dan kerja keras dari semua elemen desa yang lebih massif. Perkembangan ekonomi yang cenderung stagnan (datar saja) alias tidak ada peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat menengah ke bawah. Lapangan pekerjaan yang sangat terbatas menyebabkan jumlah pengangguran semakin hari semakin bertambah.
“Ah…!!! kenapa aku sampai bisa melihat dan mikir sejauh ini, semakin membikin aku pusing saja…….” Hal ini sangat mengganggu fikiranku, karena kondisi pemerintahan desa, menurutku juga sangat tidak menunjukkan bahwa desa ini milik semua masyarakat. Cara pandang pemerintah sebagai penguasa penguasa kecil di desa masih lekat sekali di tempatku. Aparat desa berubah menjadi juragan-juragan yang kerjanya tukang perintah sana sini. Sedangkan, partisipasi masyarakat dan transparansi pelaksanaan pemerintahan masih menjadi perihal yang langka.
Kondisi ini menciptakan jarak antara warga masyarakat dengan pemerintah desa (perangkat). Masyarakat yang sering mengkritisi kondisi desa, dianggap menjadi penghalang dalam rencana pembangunan desa.
Aku berharap dari lingkungan terdekat ini, dengan semangat kebersamaan dapat melakukan pengembangan pembangunan secara efektif. Desa dengan perencanaan partisipatif, menemukan posisi, peran dan arti strategisnya untuk menjamin pemberdayaan dan keterlibatan masyarakat dalam psores perencanaan pembangunan di desa.
Meningkatnya peran masyarakat harus dilakukan sejalan dengan peran pemerintah desa yang pro aktif dalam memfasilitasi arah dan pembangunan desa, dengan mengutamakan peran langsung dari masyarakat, termasuk dalam pembuatan keputusan. Pemerintah bersama masyarakat harus jeli melihat dan memetakan potensi desa, meliputi perencanaan dan pengendalian, pemanfaatan, pelestarian dan pengembangan serta evaluasi dan tindak lanjut.
Peran pemerintah seperti ini dimaksudkan untuk mencegah adanya eksploitasi kelompok tertentu. Pemerintah harus mendorong terjadinya hubungan yang partisipatif antara masyarakat dengan perangkat desa. Upaya pemberdayaan ini dimaksudkan mampu mengoptimalkan fungsi pelayanan yang dibutuhkan masyarakat secara mandiri.
Dan dalam alur pembangunan dibutuhkan tata kelola perencanaan pembangunan dan perencanaan anggaran dalam penyelenggaraan pemerintahan melalui musyawarah desa.
Radio Komunitas Menjembatani Kepentingan Warga
Namun disisi lain, untuk mencari teman yang peduli terhadap persoalan desa perlu upaya yang sangat maksimal. Boleh dibilang apatis ketika masih belum adanya semangat untuk membangun desa. Sibuk dengan aktifitas pribadi masing masing. Sehingga dalam hal ini, perlu adanya beberapa orang untuk menjadi pelopor untuk membangun nilai solidaritas. Ingin aku mengabaikan hal ini, namun aku selaku warga desa setempat yang setiap hari melihat fakta tersebut menjadi bingung. Mulai dari mana aku untuk merubah desa ini menjadi desa yang sesuai dengan harapan masyarakat.
Radio komunitas yang ada mungkin bisa menjadi pijakan awal untuk memulai membangun kebersamaan sesama warga Genengan. Di komunitas radio ini terdapat kelompok pegiat seni Dangdut, Campursari, dan Kuda lumping, yang kemudian berhimpun menjadi komunitas warga. Dalam perjalanannya selain mempunyai keinginan mengembangkan kesenian, kegiatan lain juga dikembangkan seperti, kelompok media belajar keaksaraan fungsional yang merupakan program pemerintah Kabupaten Kediri.
“Ya…..Bu Aminah teman diskusiku, untuk melihat serta mencermati kondisi desaku tempat aku lahir”. Disamping radio komunitas yang diberi nama “Purnama FM”, akan terus dikelola sebagai media bersama, media informasi, pendidikan dan hiburan. Utamanya bagi warga Dusun Genengan, Desa Jerukgulung Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri, dan semua saja yang bisa mengakses frekuensi Purnama FM.
Dengan kemampuan seadanya kami bersama kawan penyelengara siaran radio Puranama FM, terus berkomitmen mempertahankan dan mengelola radio komunitas. Dalam kurun waktu beberapa tahun secara internal banyak dinamika yang kami lalui misalnya, naik turunnya semangat dan keluar masuknya kawan-kawan yang mengelola radio. Sehingga kami bersama kawan-kawan yang ada meneruskannya dengan mencari kader yang bersedia bergabung di Radio Komunitas Purnama.
Secara finansial kami juga berbuat semaksimal mungkin untuk memenuhinya bersama kawan-kawan yang ada. Tidak heran, jika terkadang harus off beberapa hari karena pemancar mengalami kerusakan pada saat kas belum mencukupi untuk perbaikan. Apapun cerita perjalanan kami di komunitas warga dan radio, kami merasa bersyukur kepada Allah SWT. Karena kami masih diberi kekuatan dan semangat untuk bersama- sama melakukan dan memberikan yang terbaik bagi lingkungan kami.
Kami berharap ada pihak lain yang peduli dan membantu persoalan kami. Tidak lupa, kami berterima kasih sekali bisa berkenalan dengan kawan-kawan SRKB (Serikat Rakyat Kediri Berdaulat). Paling tidak ada kawan untuk berbagi pengalaman, mendapat masukan dan motifasi. Dengan mengenal SRKB, makin bertambah jumlah orang yang terlibat dalam kegiatan kami membangun desa. Namun akan lebih baik bila kegiatan kami juga diikuti oleh warga desa kami yang lain. Kami akan terus berusaha semaksimal mungkin untuk mengembangkan kegiatan kami. Salam kami untuk kawan-kawan di SRKB. Saya terkesan dengan semangatnya “UNTUK MELAWAN KETIDAKADILAN HARUS MENGORGANISIR DIRI”. (Maliki Abilowo-Genengan).
Rabu, 27 Januari 2010
Sumber Daya Jerukgulung Terabaikan, Partisipasi Masyarakat Dianaktirikan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar