Kamis, 26 Maret 2009

3 Warga Kediri Terinfeksi HIV/AIDS Setiap Bulan

Kediri-SuaR) Peningkatan jumlah penderita HIV/AIDS di Kediri cukup memprihatinkan. Sebanyak tiga warga dinyatakan terinfeksi setiap bulannya akibat hubungan seksual yang tidak sehat. Menurut data yang disampaikan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Suara Hati Nurani (SuaR), pada tahun 2008, penderita HIV/AIDS di Kediri telah mencapai 124 orang, dengan rincian 92 orang berada di Kabupaten Kediri dan 32 lainnya di wilayah kota.


"Peningkatan jumlah penderita HIV mencapai 36 orang setiap tahun, atau meningkat 3 orang setiap bulan," ujar Sanusi, ketua LSM SUAR, Minggu (30/11/2008). Menurutnya penyakit mematikan ini pertama kali berhasil diketahui terjadi di Kediri pada tahun 1996. Karena minimnya pengetahuan tentang penyakit HIV/AIDS, jumlah penderita penyakit yang ditularkan melalui virus ini semakin berkembang. Bahkan karena minimnya penanganan terhadap mereka, masih banyak penderita HIV/AIDS yang meninggal sebelum ditangani.
Dari 124 kasus HIV/AIDS yang berhasil teridentifikasi LSM SUAR, sebanyak 17 diantaranya tidak berhasil diselamatkan. Sedangkan 10 penderita lainnya tidak bisa dipantau keberadaannya. Mereka inilah yang dikhawatirkan berpotensi melakukan penularan kepada orang lain. "Kami masih berusaha melacak keberadaan mereka agar tidak menularkan kepada orang lain," terang Sanusi.
Untuk menekan angka penularan penyakit ini, Sanusi meminta kesadaran masyakat untuk lebih membuka diri dengan memeriksakan kondisi kesehatannya. Terlebih lagi bagi masyarakat yang berpotensi tertular penyakit ini seperti kelompok pekerja seks komersial (PSK) maupun Tenaga Kerja Indonesia (TKI) diminta lebih menjaga diri. Terlebih lagi saat ini terdapat 2 klinik VCT yang berfungsi sebagai klinik khusus penderita HIV/AIDS.
Hal senada disampaikan Kabid Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kabupaten Kediri, Nur Munawaroh. Menurut hasil pemetaan yang dilakukan, 9% jumlah penderita HIV/AIDS berasal dari kelompok waria, 19% dari kaum lelaki hidung belang, dan sisanya sebesar 72% terdiri dari kaum perempuan.
Khusus kelompok perempuan, jumlah tertinggi disumbangkan oleh para Pekerja Seks Komersial (PSK), disusul kemudian dengan para TKW. Dengan jumlah lokalisasi di Kab Kediri yang mencapai 9 tempat, penularan penyakit ini berlangsung cukup cepat. Tiga lokalisasi yang paling rawan terjadi penularan berada di Kec Gurah, Kab Kediri yang merupakan kompleks lokalisasi.
Temuan di Kabupaten Kediri sendiri terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2006 jumlah penderita HIV sebanyak 8 orang dan AIDS sebanyak 5 orang. Jumlah itu meningkat pada tahun 2007 dengan jumlah penderita HIV sebanyak 16 orang dan AIDS sebanyak 7 orang. Sementara pada pertengahan tahun 2008 saja jumlah
penderita HIV meningkat hingga 31 orang dan penderita AIDS sebanyak 7 orang.
Di tahun 2009 ini apakah jumlah itu makin meningkat? (SuaR)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar