Kamis, 26 Maret 2009

Memanfaatkan Radio Komunitas Sebagai Lidah Rakyat

Jombang-ICDHRE) Radio komunitas (Rakom) merupakan salah satu media informasi dan komunikasi yang mempunyai peran penting dalam penyebaran informasi (berita) yang seimbang dan setimpal dalam suatu komunitas masyarakat. Dan memiliki kebebasan yang bertanggung jawab dalam menjalankan fungsinya sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, kontrol, dan perekat sosial.



Seiring dengan perkembangan media elektronik khususnya Radio Komunitas dan kebutuhan masyarakat atas informasi seputar perkembangan (perubahan) yang ada di komunitas desa, maka Radio Komunitas tidak lagi hanya sebatas sarana penghibur masyarakat, akan tetapi yang lebih penting adalah Rakom juga harus mampu memenuhi kebutuhan (hak) masyarakat atas informasi, sudah barang tentu informasi/berita – berita yang bermanfaat bagi masyarakat desa.

Untuk itulah Radio Komunitas Jawara FM, Desa Randuwatang Kecamatan Kudu Jombang , dan Radio Komunitas Mugiguno FM, Desa Grogol Kecamatan Diwek Jombang, hadir ditengah-tengah masyarakat pedesaan.

Tepat pada tanggal 3 Maret 2007, bertempat di Dusun Randuwatang Kidul – Desa Randuwatang - Kecamatan Kudu Jombang, telah berdiri salah satu stasiun radio komunitas yang diberi nama Jawara FM dengan frekuensi 101,7 MHz yang diprakarsai oleh kelompok pemuda dan pemudi desa setempat

Tetap Semangat Dalam Keterbatasan
Terbentuknya Radio komunitas Jawara FM ini, bukan semata-mata terbentuk begitu saja, akan tetapi melalui beberapa kali proses diskusi antara kelompok pemuda dan pemudi (yang memiliki inisiatif) dengan warga dusun sekitar dan juga tokoh masyarakat. Setelah melalui proses diskusi sekitar satu bulan lamanya, baru ada kesepahaman bersama untuk mendirikan radio komunitas. Mendapat kemudian mereka membentuk kepengurusan penyiapan pembentukan radio tersebut.

Berdirinya radio ini, tentu memiliki tujuan yang baik, yakni untuk melestarikan dan mempererat tali persaudaraan dan mewujudkan kepedulian sosial antar warga (persoalan sosial) yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan warga. “Disamping sebagai media komunikasi, Rakom ini juga, diharapkan bisa menumbuhkan rasa kebersamaan dan persaudaraan antar komunitas,” pungkas Titik Purwati selaku penanggungjawab program siaran Jawara FM.

Pertamakali mengudara, peralatan studio Jawara FM, masih sangat sedehana sekali, misalnya saja keterbatasan infrastruktur, antena pemancar radio yang hanya terbuat dari bambu karena memang belum ada dana untuk membeli peralatan dari besi. Meskipun saat ini sudah ada satu unit komputer, namun belum bisa dioperasionalkan secara maksimal karena memang belum dilengkapi dengan program-program Raduga dan Cool edit pro (sebagaimana umumnya studio siaran), sehingga hanya bisa difungsikan untuk operasional Winamp.”Dengan segala keterbatasan yang kami miliki, tidak membuat kami minder bahkan sebaliknya, kami justru bersemangat untuk terus siaran dan belajar dari penyiar yang sudah berpengalaman.” Ujar Titik bersemangat.

Jawara FM, yang dalam bulan Maret 2009 ini, berusia 2 tahun tetap setia memberikan sumbangsihnya kepada masyarakat di Kecamatan Kudu khususnya. Tetap eksisnya Rakom Jawara FM dalam mengkampanyekan aspirasi rakyat pinggiran menjadi poin plus tersendiri bagi rakom tersebut

Dan saat ini, daya jangkau pemancar Jawara FM sudah hampir bisa didengar di seluruh desa yang ada diwilayah kecamatan kudu, dengan meliputi wilayah jangkauan, sebelah utara Desa randuwatang (Desa Kepuhrejo, Made, Katemas dan Manunggal). Wilayah barat (Desa Tapen, Cualang dan Mandenan). Wilayah selatan (Desa Kesamben, Jatiduwur, Pojok dan Podoroto. Wilayah timur ( Keboan dan Betro).

Mengharap Kerjasama Pemerintah
Untuk mewujudkan semua cita-cita sebagaimana dijelaskan dalam AD/ART Jawara FM, tentu sangat diharapkan kerjasama antara pemerintah desa setempat dengan radio komunitas ini, karena keduanya tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, apalagi cita-cita tersebut berkaitan dengan kepentingan masyarakat Desa randuwatang.

Sama halnya dengan Mugiguno FM atau yang lebih akrab dengan panggilan MG FM. Pada awalnya sekelompok pemuda Desa Grogol membentuk sebuah organisasi kemasyarakat WKK (Wahana Kreasi Kemasyarakatan) yang bertujuan untuk menampung kreativitas masyarakat Desa Grogol, sekaligus sebagai media untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan ditingkat desa.

Dari beberapa proses diskusi dan evaluasi yang dilakukan oleh WKK, akhirnya muncul keinginan untuk mendirikan sebuah Radio Komunitas sebagai media yang nantinya mampu menjawab kebutuhan akan komunikasi dan informasi serta komunikasi yang efektif demi tercapainya tujuan program WKK. ”Turut serta mewujudkan tatanan masyarakat yang demokratis, adil, makmur dan berbudaya, dengan menghormati HAM dalam pluralitas”

Dalam proses inisiasi yang dilakukan oleh WKK bersama dengan tokoh masyarakat dan juga pemerintahan desa setempat, akhirnya tepatnya pada tanggal 18 Nopember 2005 radio komunitas yang diberi nama “Mugi Guno FM 107,4 MHz” resmi didirikan yang bertempat di balai Desa Grogol - Diwek – Jombang, dengan daya jangkau yang meliputi. Utara meliputi ( Ploso, Sumobito) dan sekitarnya. Timur ( Trowulan, Wonosalam dan sekitarnya. Selatan ( Kandangan, Kunjang) dan sekitarnya. Dan barat meliputi ( Perak, Kertosono) dan sekitarnya..” WKK sebagai induk organisasi di grogol tentu saja tidak bisa dipisahkan dengan keberadaan MG – FM yang merupakan bagian dari divisi informasi dan komunikasi organisasi WKK.”tandas Nasikhin, salah satu pengurus radio tersebut.

Kini, kedua radio komunitas tersebut masih terus eksis di tengah-tengah lingkungan masyarakat dan akan terus eksis sebagai media informasi yang menjalankan fungsinya sebangai hiburan, kontrol dan perekat sosial. (nophee)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar